ALAM TUHAN
DAN MANUSIA
- Latar Belakang Msalah
Alam adalah ciptaan Allah yang dipersiapkan dan diperuntukan untuk
seluruh penghuni jagat raya baik manusia hewan tumbuh-tumbuhan atau seluruh
binatang yang melata sekalipun tidak pernah alfa dari pengawasanya. Alloh
memberikan yang ada di alam bumi semua
sama ada rezekinya masins-masing dan semua dapat rejeki yang layak al quran ;
Wama min dzabatin ila ‘alallahi rizkiha’ dan semua makhluk yang ada di alam
tidak lepas dalam pengawasanya dan tidaklah allah menciptakannya dengan sia-sia
dalam al-Qur’an ‘ wama kholaka hadza bathila’. Mengapa allah menciptakan alam
semesta ? Untuk apa sebenarnya allah menciptakan alam beserta isinya ? Adakah
konsekwensi manusia dengan adanya alam semesta? Akankah manusia dimintai
pertanggung jawaban dengan adanya alam beserta isinya? Apa tugas kita sebagai
manusia ketika kita berada di alam yang sangat agung serata mempesona? Allah
jadikan gunung-gunung yang indah yang tidak ada yang kuasa menghancurkan
kekokohan gunung kecuali dengan ijin yang kuasa. Siapa yang mengendalikan
gunung-gunung, angin , laut serta alam yang penuh dengan fatamorgana. Keindahan
alam tidak lain Allohlah sebagai penciptanya .
Dengan adanya alam sebagai
tanda-tanda ayat kauniah(alam) untuk
pelajaran bagi orang-orang yang mau berfikir sebagaimana firman allah
dalam surat al-imran ayat 190-192 yang berbunyi ; Ina fii kholqisamawati wal
ardi wakhtilafillaili wannahari layatil liulil alabab alatyina yadkurunallaha
qiyqmaw’waqungudaw wayatafakaru fii kholqisamwati wal ardi robana makholaqta
hadza bathila ; di ayat ini di jelaskan bahwa terjadinya alam ini merupakan
tanda-tanda kejadian alam agar manusia mau berfikir tentang ciptaan manusia
baik duduk, berdiri, tidur ataupun dalam keadan berbaring bahwa tugas manusia
adalah memanfaatkan kekayaan alam dan mendayagunakan untuk kepentingan bersama.
Namun saat ini kekayaan alam yang begitu melimpah ruah telah banyak
diekspolitasi oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab sehingga banyak
rakyat menderita akibat tangan-tangan mereka. Manusia terlalu serakah, sumber
daya alam yang ada telah banyak dikuras untuk profit dan kesenengan mereka.
Padahal Negara kita adalah Negara yang subur loh jinawi, tongkat kita tancapkan
saja bisa tumbuh saking suburnya Negara kita. Disamping itu Indonesia juga
Negara yang mempunyai sumber daya manusia yang luar biasa, hal ini terbukti
ketika rakyat Indonesia belajar keluar negeri, Indonesia selalu menduduki
posisi top ten dalam akademik. Hal ini tidk diragukan dengan maha rahman dan
rahimnya Allah menciptakan semua yang ada sebagaian besar adalah untuk manusia
namun manusai tidak bersyukur bahkan banyak merusak sehingga terjadi bencana di
sana-sini, manusia sudah tidak bersahabat lagi dengan alam banyak gempa bumi ,
banjir dan kejadian –kejadian yang lain menimpa di permukaan bumi namun manusia
tidak pernah mau untuk memikirkanya. Akibatnya sesuai dengan surat ar-rum ayat
: 30, Telah tampak kerusakan di darat dan di laut akibat ulah tangan –tangan mereka.
Tanah yang subur menjadi incaran kaum yang serakah dan lupa akan kehidupan
akhirat, mereka memanfaatkan segala kekuatan untuk mengambil seluruh kekayaan
mereka karena mereka takut kelaparan, akibatnya yang terjadi saat ini manusia
–manusia yang mempunyai ilmu pengetahuan namun mereka kosong akan spiritual,
mereka tumbuh menjadi generasi yang secara intelektual canggih namun tidak
mempunyai budaya. Manusia itu tidak lepas dari budaya karena budaya merupakan
cerminan manusia yang berpendidikan . Walaupun pendidikan tidak menyatu dengan
budaya namun pada hakikatnya kebaikan budi manusia tergantung dari budaya yang
mereka anut. Manusia tanpa budaya akan menghilangkan nilai-nilai luhur yang ada
pada suatu budaya. Budaya atau kultur merupakan akulturasi dari suatu
nilai-nilai dimana adanya kolerasi dengan sikap dan tingkah laku seseorang.
Apabila manusi yang cerdas mempunyai budaya
ia akan mengaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari, ia akan tumbuh dan berkembang sebagai sosok intelektual
yang cerdas , ramah lingkungan serta mau menjaga kelestarian dan kesejahteraan
lingkungan dengan berbaur dengan lingkungan dengan sikap dan tingkah laku
santun tanpa menyalahi norma atau nilai-nilai luhur dalam masyarakat setempat.
Ia tidak hanya cerdas secara kognitif namun cerdas intrapersonal, cerdas
intrapersonal, cerdas alam /natural ,cerdas spasial verbal dan cerdas secara
ekstensial yang dapat berpeluang menjadi orang sukses dunia dan akhirat.
Cerdas alam /natural adalah cerdas
terhadap kehidupan alam yang ada, peka terhadap lingkungan serta menjaga
kelestarian dan habitat yang ada. Alam sera apapun yang ada di permukaan bumi
mempunyai daya,daya-daya itu harus kita pelihara agar tetap kokoh dan lestari
sebagai kekayaan alam yang tidak pernah dapat di perbaharui.
Tanpa
adanya alam atau Mulk sebagai kerajaan yang ada di dalam lingkungan manusia
tinggal. Alam, manusia, Tuhan merupakan satu-kesatuan yang utuh tidak dapat
dipisah-pisahkan. Seperti dalam surat al-fatihah ; Alhamdulilahirobil ‘alamin’
Allah sebagai pencipta alam semesta, Ar-rahmanirahim, Maliki yaoumiddin, Yang
menguasai hari pembalasan . Adanya suatu kerajaan yang mana kerajan tanpa
penguasa tidak akan menjadi suatu kerajaan. Iyakana’budu waiyakanastain, Hanya
kepadamulah kami menyembah dan hanya kepadamullah kami memohon pertolongan.
Dalam hal ini penulis mempunyai suatu konsep tentang 3 unsur ketuhanaan yang
mana dalam agama kristiani di sebut dengan trinitas , tiga namun tetap satu.
Dalam hal ini penulis ingin mengutarakan bahwa ke-esaan Allah yang bersifat
Rububiyah, Uluhiyah dan Mulkiyah. Manusia hidup di alam (mulkiyah) kekuasaan
tuhan, Allah sebagai Rububiyah (Pengatur) sedangkan Uluhiyah (manusia), ketiga
unsure ini merupakan kesatuan yang utuh tidak dapat kita pisahkan karena saling
adanya ketergantungan.
Namun Tuhan disini tidak mempunyai ketergantungan dengan siapapun karena
tuhan bersifat independent namun dalam penciptaan manusia adanya keterkaitan
dengan Tuhan sebagai pengatur sementara alam sebagai tempat manusia berpijak.
Tuhan tanpa adanya manusia siapa yang akan mengunakan peraturan-peraturan yang
ada dari tuhan. Begitu juga adanya alam tanpa adanya manusia siapa yang akan
menempati alam, sementara bumi sebagai hamparan diciptakan untuk manusia
melaksanakan aturan dimuka bumi berdasarkan peraturan dari Tuhan. Tuhan
merupakan pemberi hokum untuk mengatur kehidupan manusia agar hidup terarah dan
mencapai kesempurnaan hidup. Tanpa aturan tuhan (Rububiyah) manusia tidak bisa
melanggengkan kehidupan, tanpa hukum bahkan tanpa aturan yang manusia akan
merusak kehidupan. Allah berfirman bahwa dijadikanya manusia di bumi sebagai
kholifah, kholifah di sini adalah untuk mengelola kehidupan yang ada sebagai
pemimpin yang dapat memberikan kontribusi terhadap kehidupan manusia yang lain.
Dalam bumi nyatanya banyak orang
yang membuat kerusakan, bahkan banyak menyia-nyiakan amanat Tuhan. Allah juga
berfirman ; Sesungguhnya amanat ini Aku berikan kepada Gunung, namun gunung
enggan untuk menerimanya manusialah yang menerimanya. Dalam ayat ini Allah
telah menawarkan posisi atau jabatan kepada gunung namun gunung menolaknya, berarti
manusia sebenarnya sangat bodoh karena menerima amanah yang diberikan pada
Allah padahal belum tentu manusia mampu mengemban amanah itu.
Tapi kalau kita teliti lebih dalam hanya manusialah makhluk ciptaan
Allah yang paling sempurna karena diberikan berbagai macam kelebihan jasmani atau rohani serta kelebihan
indra-indra yang lain. Jadi wajar saja karena manusia diciptakan sesempurna
manusia sebagaimana firman Allah dalam surat at-tiin : 6, bahwa manusia
diciptakan sangat sempurna karena ia mempunyai jasad yang berbeda dengan jenis
makhluk lain, kecerdasan akal dan emosional yang jauh dengan kecerdasan yang
ada pada makhluk lain, Ia sebagai sosok kholifah yang penuh pesona dan kharisma
yang akan melestarikan kehidupan yang ada pada masa semusimnya. Manusi makhluk
yang ‘hayawanu natiq’ yang kecerdasan serta daya-daya yang ada lebih dahsyat
bahkan bisa mencairkan gunung es. Sehingga wajar kiranya manusia mau menerima
amanah tuhan dari makhluk-makhluk tuhan yang lain. Oleh karena itu Manusia
merupakan manifestasi tangan tuhan untuk menjalankan syariat nya serta menjauhi
segala laranganya demi kemaslahatan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar