Senin, 07 Mei 2012

Fase-fase Perkembangan Jiwa dan Pembinaan pribadinya


Fase-fase Perkembangan Jiwa dan Pembinaan pribadinya
        Kartini kartono mengatakan dalam bukunya psikologi Anak bahwa masa remaja ini disebut sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Menurutnya masa remaja disebut masa pubertas yang memiliki empat fase; yaitu
1. Masa awal pubertas , disebut sebagai masa pueral atau prapubertas.
2. Masa penentang kedua, fase negative, trozalter kedua, priode verneiung.
3. Masa pubertas sebenarnya, mulai kl. 14 tahun, mas pubertas anak wanita pada umumnya lebih awal dari pada pubertas anak laki-laki.
4. Fase Adolenesia, mulai kl.17 tahun sampai sekitar 21 tahun.
             Perhatian remaja banyak tertuju kedalam kehidupan batin, dalam tingkah laku hampir selalu tidak tenang, gelisah dan ragu-ragu. Dimana pada usia pubertas ini saat anak remaja mencari keseimbangan antara hal-hal yang bertentangan dengan kepribadiannya.
A. MAKNA KEPRIBADIAN
             Kepribadian menurut ahli jiwa yaitu sejumlah sifat-sifat tertentu seseorang membedakan dengan orang lain baik yang bersifat fitrah maupun pengalaman aktivitasnya yang sejalan dengan norma- masyarakat lingkungan hidup seseorang. Menurut pandangan Islam kepribadian disebut juga fitrah sebagai dasar kejiwaan manusia, perkembangan fitrah itu diwarnai oleh pengaruh orang tua, pendidikan masyarakat serta situasi dan kondisi lingkungan.
B. PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN.
             Kepribadian terjadi sebagai natijah atas kerjasama yang terus menerus antara pembawaan seseorang dengan lingkungan karena keluarga mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap kehidupan kejiwaan anak, terutama yang masih berada pada lingkungan keluarganya. Karena itu islam telah memberikan tuntutan jauh sebelum anak dilahirkan.
C. FAKTOR_FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR ANAK
            Sesuai dengan ajaran islam bahwa pembinaan kepribadian dapat dilakukan dengan
1. Berlaku sederhana dalam kehidupan, tidak bersifat kikir dan tidak pula terlalu boros.
2. Kesadaran tentang makanan dan minuman, dimaksudkan tidak berlebih-lebihan dalam menuruti keininginan nafsu.
3. Meyakini bahwa segala yang dilarang (diharamkan) oleh islam untuk memelihara keserasian dan keseimbangan , agar ia tetap stabil dan harmonis, oleh itu islam melarang segala ,macam minuman yang dapat memabukan dan segala macam narkotika, karena semua itu dapat menggangu keharmonisan dan stabilisasi antara akal dan nafsu.dll
Dari hasil wawancara penulis dengan orang tua dilingkungan pemukiman Suku Dinas Kebakaran Jakarta Pusat, adapun usaha yang dilakukan orang tua dalam pembinaan pribadi anak ialah menambah ilmu pengetahuan di luar sekolah baik yang bersifat umum maupun agama, orang tua mengajurkan agar ilmu pengetahuan langsung dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut orang tua faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar anak , mereka memberi jawaban sebagai berikut;
-          Orang tua senantiasa memberikan bimbingan terhadap anaknya agar mereka mengerti tentang pentingnya pendidikan.
-          Memberikan bimbingan kepada anak dengan penuh kasih sayang sehingga timbul gairah belajar dengan baik.
-          Memberikan bantuan terhadap anak dengan mendatangkan guru-guru kerumah.dll
Masalah yang dihadapi masa remaja umumnya dianggap sebagai masa yang sulit, remaja sekarang tampaknya mengalami lebih banyak kesukaran dibanding dengan remaja-remaja dari generasi sebelumya. Terkadang bila seorang mengalami kegelisahan batin, ia akan mengatasinya dengan cara dan praktek yang tidak sesuai dengan ajaran agama, Dengan kata lain pendidikan agama memberikan bimbingan  dalam kehidupan manusia untuk ketenangan batinya. Mas remaja adalah masa kegonjangan keadan seperti ini sangat memerlukan agama untuk membantu mereka mengatasi dorongan dan keinginan baru yang belum pernah mereka kenal sebelum itu. J. Milton Yinger ahli sosiologi keagamaan, melihat agama sebagai system kepercayaan dan praktek, dimana suatu masyarakat atau kelompok manusia berjaga-jaga menghadapi masalah yang terakhir dalam hidup ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak. Sejak lahir anak kecil sebagai individu membutuhkan pendidikan, karena  tidak keberdayaan anak pada saat dilahirkan.
            Para ahli sependapat bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan, pendidikan lebih luas dari pengajaran. Rupert c. lodge dalam philoshopy of education menyatakan pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman dalm pengertian luas kehidupan adalah pendidikan dan pendidikan adalah kehidupan. Jadi dapat didefinisikan bahwa pendidikan dalam arti luas adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya, mencakupkegiatan pendidikan melibatkan guru (pendidik), mencakup pendidikan formal, maupun non formal.Nilai-nilai agama dalam perkembangan masyarakat modern ternyata semakin terancam, dan kehidupan bersama semakin dikuasai oleh sikap individualistis, egois, dan materialistis. Masalah yang dihadapi remaja umumnya dianggap sebagai masa yang sulit, keprihatinan meningkat karena presentase anak muda yang terlihat dalam perilaku menyimpang atau terlarang berkembang.Juvenile delinkuency (kenakalan remaja) bukan hanya perbuatan anak yang melawan hokum semata, tetapi didalamnya perbuatan yang melanggar norma masyarakat. Dalam buku kenakalan remaja kenakalan remaja karena akibat disentegrasi, mereka itu; anak yatim piatu, anak yang tidak jelas asal-usulnya, karena perceraian orang tuanya, anak yang ditingal orang tuanya tanpa perkawinan yang syah dan anak yang sering ditinggalkan kedua orang tuanya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar